ASAHAN – Kabar73.com || Ratusan warga dari empat kecamatan di Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi unjukrasa dengan memblokir jalan rusak pada Kamis (12/9).
Amatan wartawan, aksi warga mulai dilakukan pada pukul 09:45 WIB. Warga berjalan kaki dari rumah mereka dan berkumpul di simpang Gedangan Kecamatan Pulo Banding, Kabupaten Asahan tepatnya di jalan lintas Asahan menuju Pematang Siantar – Simalungun atau sekitar 1 kilometer sebelum gerbang pintu tol Kisaran.
Membawa poster, spanduk dan mobil pengerah massa masa melakukan unjukrasa berangkat dari rumah mereka dengan berjalan kaki. Kelompok aksi masyarakat ini datang kompak dengan memakai pakaian serba hitam.
Aksi dilakukan warga lantaran kesal jalan mereka selama ini tak kunjung dapat perbaikan jauh sebelum proyek jalan tol Indrapura – Kisaran dikerjakan.
“Kami masyarakat empat kecamatan Pulo Banding, Tinggi Raja, Setia Janji, Buntu Pane. Sejak tahun 1991 jalan ini tak pernah diperbaiki. Pemerintah sanggup bangun jalan tol tapi biarkan masyarakat menderita,” ujar Poniman orator aksi dalam tuntutannya.
Janji perbaikan jalan yang berstatus milik provinsi ini kata Poniman sudah digaungkan sejak tahun lalu bahkan terakhir hingga bulan Juni 2024 lalu namun tak pernah terealisasi.
“Jangan harapkan kami pakai hak suara di Pemilu November nanti kalau jalan ini belum dibangun,” ujar warga lainnya.
Warga mengancam akan terus memblokir jalan ini hingga ada pejabat pemerintah datang menemui masa aksi.
Akibatnya pemblokiran jalan tersebut aksi menuju pintu tol Kisaran mengakibatkan puluhan kenderaan roda empat menepi dan sebagian lagi harus mencari memutar jalan.
Adapun, pejabat Pemkab Asahan yang diutus sebelumnya menjawab aspirasi warga ini yakni Camat Kecamatan Pulo Bandring Bambang Sujarwo dan Kabag Pembangunan Pemkab Asahan Haris Muda Rambe yang berusaha menjawab tuntutan pendemo ini ditolak warga.
“Kami pun baru dapat informasi kepastiannya (pembangunan jalan) baru – baru ini. Positif 2 kilometer ini dibangun di sini pakai dana P APBD Provinsi Sumut, akhir bulan November tahun ini itu sudah pasti,” kata Haris Muda Rambe, Kabag Pembangunan Pemkab Asahan.
Namun jawaban itu tak mau diterima warga. Mereka meminta Bupati atau Wakil Bupati Asahan datang menemui pendemo untuk menyampaikan langsung kepada warga. (red)