Medan – Kabar73.com || Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi perbincangan hangat saat ini. Hal itu juga menjadi perhatian dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi yang juga mantan Ketua PSSI.
Edy memberi komentar bahwa yang punya persepakbolaan saat ini adalah federasi-federasi sedunia yaitu adalah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Dijelaskan Edy, FIFA punya aturan yang namanya statuta. Statutanya FIFA yang menyolok saat ini bersentuhan dengan Indonesia. “Nah, pada Piala Dunia usia 20 tidak boleh urusan persepakbolaan bersangkutan dengan politik, itu aja persoalannya,” jelas Edy pada wartawan, Kamis (30/3/23).
Sehingga sambung Edy, siapapun itu harus mentaati statuta FIFA. Ini harus ditaati sama Indonesia, dari awal-awal tiga minggu yang lalu. “Tapi ya kenyataan akhirnya menjadi putus seperti ini. Saya tahu karena saya mantan ada di PSSI,” terangnya.
Diungkapkannya, PSSI di luar negeri namanya Presiden Federasi di sepak bola Indonesia, football Indonesia. “Harusnya semua sudah tahu itu, seperti kita, kita punya UUD 45 yang di atasnya adalah Pancasila pertama Ketuhanan yang Maha Esa, berarti semua orang di Indonesia ini wajib beragama, begitu salah satu kita tak beragama berarti kan menyalahi. Itulah contoh statuta tadi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, resmi sudah FIFA mengumumkan keputusan terkait Piala Dunia U-20. Indonesia dinyatakan batal menjadi tuan rumah. Situs resmi FIFA pada Rabu (29/3/23) menyebut, keputusan itu diambil seusai rapat Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir. “FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” demikian keterangan di situs FIFA.
Dalam pernyataan resminya itu, FIFA juga akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA juga menyatakan bahwa PSSI bisa dijatuhi sanksi menyusul keputusan tersebut. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah. (red)