Paluta – Kabar73.com || Empat orang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 101280 Gunungtua Tonga Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut) tertimpa tembok bangunan kamar mandi setinggi 2 meter yang sudah lama tidak terpakai, Selasa (1/8/2023).
Akibatnya, salah seorang siswa yang sedang melakukan kegiatan kebersihan bersama di sekitar lokasi sekolahnya menghembuskan nafas terakhir.
Dari keterangan salah satu orang tua murid, Samsul Harahap yang anaknya menjadi korban meninggal dunia mengatakan kejadian bermula ketika para siswa sedang membersihkan bersama di sekitar lokasi kejadian pukul 07.15 wib ketika para murid belum masuk ke ruangan kelas.
“Saat itu mereka sedang kebersihan di sekitar bangunan kamar mandi yang sudah lama tidak terpakai tersebut sedang asik bersih bersih tiba-tiba tembok setinggi 2 meter tersebut ambruk sehingga menimpa keempat korban dan menewaskan anaknya, Radit Pratama yang masih duduk di bangku kelas 6 SD 101280 Gunungtua Tonga,” ujarnya.
Keempat siswa tersebut Radit Pratama kelas 6 korban meninggal dunia; Ridwan Muda kelas 4 mengalami patah tulang; Febri kelas 5 mengalami pembengkakan di kepala dan Andi kelas 4 mengalami memar memar di sekitar tubuhnya akibat tertimpa tembok bangunan.
Kepala SDN 101280 Gunungtua Tonga, Mindawati Harahap saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan komentar terkait kejadian tersebut.
Sementara itu, Bupati Padanglawas Utara, Andar Amin Harahap saat dikonfirmasi menyampaikan sangat prihatin atas kejadian tersebut dan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu siswa di SDN 101280 tersebut.
“Kita sangat prihatin atas kejadian tersebut serta berduka cita dan sampai saat ini kita masih menunggu laporannya dari Kadis Pendidikan,” katanya.
Bupati menambahkan dirinya mendapat laporan langsung turun ke Rumah Sakit untuk memastikan penanganan korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aek Haruwaya.
“Memastikan akan memproses kejadian tersebut namun masih harus menunggu laporan dari Kadis Pendidikan dan insyaallah akan kita proses. Dan saat ini kita fokus pada penanganan korban yang berada di RS dulu dan anak kita yang meninggal dulu mungkin itu dulu yang bisa disampaikan,” tandasnya. (rah)