Asahan – Kabar73.com || Seorang pemuda bernama Afiful Hadi (25), yang kesehariannya berprofesi pengamen asal Siumbut-Umbut, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan mengalami peristiwa yang mengerikan melawan puluhan geng motor.
Ia menjadi korban brutalitas geng motor yang menyerangnya di Jalinsum Sei Dadap, Rabu dini hari (1/1) dan melawan kawanan tersebut seorang diri dengan gitar yang dipegangnya.
Peristiwa mengerikan itu dialami oleh Afiful, yang akrab disapa Hadi, tengah dalam perjalanan pulang usai mengamen di Kota Tanjungbalai. Namun, di tengah perjalanan, ia dihadang sekitar 20 anggota geng motor bersenjata tajam.
“Itu sedang jalan pulang ke rumah, tapi di Sei Dadap mereka menghadang saya. Langsung senjata tajam diarahkan ke saya,” ungkapnya saat ditemui wartawan di rumah sakit, Kamis (2/1/25).
Menurut kesaksian Hadi, para penyerang membawa berbagai jenis senjata tajam, mulai dari celurit, parang, pedang, hingga panah. Ia sempat mencoba bertahan dengan alat yang dimilikinya yakni gitar kesayangannya.
“Saya pakai gitar untuk menahan serangan mereka. Tapi tetap saja tangan dan badan saya terkena sabetan,” kata Hadi, menunjukkan luka-lukanya.
Karena serangan itu, Hadi menderita luka serius. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit di Sei Dadap, tetapi luka yang parah membuatnya harus dirujuk ke rumah sakit swasta di Kota Kisaran.
“Dokter bilang paru-paru saya kena sabetan celurit. Kalau ngomong sekarang saja saya sesak,” ceritanya dengan nada lemah.
Hadi mengaku tidak menyangka akan menjadi korban kebrutalan geng motor yang sering meresahkan warga. Hingga kini, ia masih menjalani perawatan intensif untuk memulihkan kondisinya.
Peristiwa ini menjadi sorotan masyarakat Asahan yang berharap aparat keamanan bertindak tegas terhadap geng motor yang semakin merajalela. (red)