Asahan – Kabar73.com || Pembongkaran makam untuk kepentingan ekshumasi penyidikan kematian Ade Nurul Fadillah (19) selain dilakukan oleh tim Polda Sumut rencananya juga akan didampingi oleh tim dokter forensik independent yang dipanggil khusus oleh keluarga.
Hal tersebut dikatakan oleh Thomy Faisal Pane kuasa hukum korban di lokasi pemakaman Pekuburan Muslim Sidomikti, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).
“Iya, jadi kita hadirkan tim forensik independent yang nanti akan mendampingi proses ekshumasi,” kata Thomy Faisal.
Thomy melanjutkan pihaknya sengaja mengundang tim dokter forensik sendiri untuk menjaga objektifitas dan nilai impartial agar pihak keluarga juga mendapat informasi tambahan terkait proses ekhumasi yang dilakukan oleh tim dokter dari Polda Sumut.
“Karena memang saya yang meminta langsung ini keluarga. Untuk kita menjaga objektifitas dan impartialnya, untuk menjaga prasangka yang tidak baik. Meskipun ini berbiaya kami tidak masalah, kita ingin transparan semuanya,” ujarnya.
Adapun, kata Thomy tim dokter forensik independen yang didatangkan keluarga berasal dari organisasi forensik Sumatera Utara.
Adapun, sebelumnya diberitakan, siswi sekolah penerbangan asal Kabupaten Asahan, Ade, tewas saat menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Keluarga korban menduga bahwa korban tewas usai dianiaya di asrama sekolah itu.
Kuasa hukum keluarga korban Thomy Faisal mengatakan peristiwa itu berawal pada Selasa (1/10) sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, keluarga korban mendapat telepon dari pihak sekolah bahwa korban masuk rumah sakit.
“Tanggal 1 Oktober jam 23:00 WIB, pihak keluarga dihubungi oleh yayasan atau sekolah bahwa korban sedang sakit dan sudah dibawa ke Rumah Sakit USU,” kata Thomy, Sabtu (26/10)
Lalu, selang beberapa menit kemudian, keluarga korban mendapatkan kabar bahwa korban telah meninggal dunia. Thomy menyebut pihak keluarga sudah sempat menanyakan kepada dokter soal penyebab kematian korban.
Namun, korban diduga telah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit dan pihak dokter belum sempat melakukan penanganan kepada korban.
Usai menerima informasi itu, keluarga korban langsung berangkat dari Kabupaten Asahan menuju Medan untuk menjemput jenazah korban. Setelah itu, jasad korban dibawa oleh pihak keluarga.
Namun, saat dicek, keluarga menemukan ada bekas memar di leher, seperti bekas cekikan. Selain itu, keluarga juga menemukan lebam di punggung dan rusuk. (red)