ASAHAN, Kabar73.com – Partisipasi masyarakat pada Pilkada Asahan 2024 menjadi sorotan utama Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Asahan. Berdasarkan hasil pemantauan, tingkat kehadiran pemilih dalam pesta demokrasi ini tercatat tidak mencapai angka 50 persen.
Hal ini disampaikan oleh Dianti Novita Marwa, Koordinator Daerah JPPR Asahan, di Sekretariat JPPR Asahan pada Selasa, (3/12/24) malam.
Menurut Dianti, JPPR Asahan telah menurunkan pemantau ke hampir seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemungutan suara yang berlangsung pada Rabu, 27 November 2024. Setelah proses rekapitulasi di tingkat kecamatan, JPPR menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat berada di bawah ekspektasi.
“Kami mencatat bahwa tingkat kehadiran pemilih tidak sampai 50 persen. Ini tentu menjadi evaluasi bersama, terutama bagi KPU Kabupaten Asahan,” ujar Dianti.
Cuaca yang kurang mendukung, seperti hujan deras dan banjir yang menyebabkan penundaan di dua TPS, disebut sebagai salah satu kendala utama. Namun, JPPR menilai bahwa kondisi ini tidak sepenuhnya dapat dijadikan alasan.
“KPU Asahan seharusnya mampu mengantisipasi dan mendorong partisipasi masyarakat agar mencapai atau bahkan melampaui 50 persen, mengingat pengalaman sebelumnya pada pilkada di daerah ini,” tambah Dianti.
Ditambahkannya, angka partisipasi yang rendah ini merupakan sinyal penting bagi penyelenggara pemilu untuk mengevaluasi strategi sosialisasi dan edukasi pemilih. Tidak hanya itu, faktor kepercayaan publik terhadap proses pemilu juga perlu diperhatikan.
Untuk diketahui, di Pilkada Asahan pada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Asahan hanya ada satu pasangan calon yakni Taufik Zainal Abidin dan Rianto. Mereka berhadapan dengan kotak kosong.
JPPR Asahan berharap, dengan evaluasi mendalam dari berbagai pihak, partisipasi pemilih pada pemilu berikutnya dapat meningkat signifikan.
“Masyarakat harus didorong untuk lebih sadar akan pentingnya hak pilih mereka, sementara KPU perlu memastikan seluruh aspek teknis berjalan optimal,” tutup Dian. (red)