Selain itu, letusan juga disertai suara gemuruh dan dentuman cukup keras.
Salah seorang warga yang berada di lokasi menggambarkan, gemuruh dan dentuman tersebut seperti pesawat terbang hendak take-off.
“Gemuruh cukup keras. Dentumannya membuat kaget. Seperti pesawat hendak naik (take-off),” lata Mardi Tanjung dalam rekaman video Jumat (29/3).
Catatan di Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Marapi, erupsi terjadi pukul 07.35 WIB.
“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 29 Maret 2024 pukul 07:35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 500 meter di atas puncak,” kata Kepala PGA Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulis.
“Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” katanya.
Ia menyebut, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini sekitar 1 menit 6 detik.
Saat ini Gujung Marapi berada pada Level III atau siaga.
“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi,” katanya.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (red)