Kabar73.com || Aksi Gus Miftah, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menjadi sorotan setelah video dirinya berbicara kepada seorang penjual es teh bakulan viral di media sosial. Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat memberikan ceramah di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah. Video itu mulai menarik perhatian ketika Gus Miftah memanggil pedagang es teh yang berjualan di antara para jamaah.
“Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah *****,” ujar Gus Miftah dengan nada yang dianggap kasar, diikuti dengan tawa dari orang-orang yang hadir. Ungkapan itu pun diakhiri dengan ekspresi kaget dari penjual es teh yang tidak menunjukkan reaksi positif.
Setelah video tersebut viral dan menuai protes karena dianggap mengumpat, Gus Miftah langsung merespons dengan meminta maaf. Dalam video permintaan maafnya yang diunggah pada Rabu, 4 Desember 2024, Gus Miftah mengungkapkan permintaan maaf dengan penuh kerendahan hati.
“Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun,” kata Gus Miftah dalam video tersebut.
Dia juga menegaskan akan meminta maaf langsung kepada penjual es teh yang merasa tersinggung. “Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” tambah Gus Miftah.
Selain itu, Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu akibat kegaduhan ini. “Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Ini juga introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gus Miftah mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” ujarnya menutup permintaan maafnya.
Dengan kejadian ini, Gus Miftah berharap bisa belajar dari kesalahannya dan menjadi lebih bijak dalam berbicara di depan umum. (red)