Asahan, Kabar73.com || Seorang ibu penjual ayam guling di Asahan bernama Sri Dewi Yanti, mendadak viral karena curhat di facebook dan menangis sebab usahanya dituding menjual ayam tiren.
Diketahui, ayam tiren merupakan ayam yang mati kemarin alias tiren. Sri Dewi Yanti mengungkap mula dirinya mendapatkan fitnah itu membuat usahanya menjadi sepi.
Wanita yang sudah enam tahun membuka bisnis kuliner ayam ini mengaku baru setahun terakhir membuat menu baru di warung usaha miliknya yakni ayam guling. Sebelumnya, dia hanya menjual ayam geprek.
Merasa tak terima difitnah menjual ayam guling dari ayam tiren, Sri Dewi Yanti sedih dan melakukan live di facebook dan viral lewat akun Sri Dewi Yanti.
Video live di facebook itu kemudian ribuan kali dibagikan oleh pengguna sosial media dan mendukung Sri Dewi Yanti agar tetap semangat.
“Kalau ayam guling ini baru setahun, sebelumnya cuma menu ayam geprek. Lumayan laris rata-rata kami sehari bisa jual 120 ekor dengan harga Rp 45 ribu satu porsi untuk satu ekornya,” kata Dewi YantiSelasa (30/5/2023).
Diakuinya dengan harga tersebut membuat menu ayam guling miliknya cukup diminati pelanggan karena rasanya yang gurih selain ia pandai memilih bahan baku ayam beku yang khusus didatangkan untuk ayam guling serta harganya yang cukup terjangkau.
“Mungkin karena itu juga ada yang tidak senang, jadi dibikin isu ayam yang saya panggang ini ayam tiren. Saya jualan memang untung kecil tapi perputarannya ada setiap hari ini bisa gaji orang kerja sampai empat orang, dapat untung sedikit yang penting berkah,” katanya.
Selain mematok harga yang terjangkau, membuat usaha ayam guling milik Dewi Yanti ini laris karena diminati pelanggan. Selain itu banyak juga pelanggan yang memilih makan di warung kaki lima miliknya sebab bisa jauh lebih murah.
“Kalau mau makan di tempat kita kasi paket lebih murah lagi cuma Rp 55 ribu dapat nasi sepuasnya dan es teh manis maksimal empat gelas jadi bisa dimakan empat orang,” ujar ibu empat anak ini.
Meski mengaku difitnah menggunakan bahan baku ayam tiren untuk dagangan ayam guling miliknya, Sri Dewi Yanti mengaku tak pernah menutup usahanya meskipun saat kabar itu beredar penjualannya terus menurun.
“Biasa sehari bisa habis 120 ekor ayam, ini menjual 20 ekor saja susah,” ungkapnya.
Demikian, Sri Yanti tidak mau membeberkan identitas orang yang sudah menebar fitnah tersebut pada usaha miliknya itu.
“Karena orangnya pun sudah datang ke sini dia minta maaf. Jadi ya sudahlah, saya pun udah klarifikasi di facebook itu sampai viral juga banyak yang kasi semangat,” kata dia.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang wanita menangis di media sosial, viral. Dia menangis karena dituding menjual ayam tiren.
Sambil menangis sesenggukan di akun Facebooknya, Dewi Yanti memberikan klarifikasi atas fitnah terhadap usahanya itu. Ia disebut menjual ayam guling dengan bahan baku ayam yang sudah tidak segar karena dalam kondisi mati kemarin alias tiren.
“Ayam ku katanya ayam tiren. Kek gini bagusnya, ayam tiren itu. Mau nangis aku kak, enggak terima aku dibilang jual ayam tiren,” kata Dewi Yanti dalam video tersebut. (red)