Asahan – Kabar73.com || Sebuah pemandangan unik menghiasi Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Kisaran Kota, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, saat perayaan Natal tahun ini.
Sebuah pohon Natal setinggi tujuh meter berdiri megah di halaman gereja, namun yang membuatnya istimewa adalah bahan utama pembuatannya yang menggunakan limbah dari sabut kelapa kering.
Adapun, sebagian limbah sabut kelapa kering itu berasal dari beberapa jemaat yang memiliki ladang pohon kelapa dan usaha tersebut. Ide kreatif ini, tercipta para pemuda-pemudi gereja yang ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda sekaligus memberikan warna baru dalam merayakan Natal.
“Pohon Natal ini kami buat bersama untuk menambah kemeriahan Natal dan memberi kebahagiaan bagi jemaat. Jadi ada usul dari muda mudi gereja untuk bikin pohon natal dari sabut kelapa,” ujar Pendeta Petrus Lambok Hutauruk, Rabu (25/12/2024).
Pohon natal unik dari sabut kelapa ini dihiasi lengkap dengan pernak-perniknya dan disusun dengan rapi menggunakan 250 kilogram sabut kelapa yang dikumpulkan dari sumbangan jemaat serta hasil pencarian ke pasar.
Sabut kelapa kemudian dirangkai hingga membentuk kerangka menyerupai pohon cemara yang tinggi setinggi 7 meter. Untuk mempercantik tampilannya, pohon natal diramaikan dengan pernak-pernik bola berwarna-warni dan lampu hias yang menerangi pada malam hari.
Petrus menjelaskan, proses pengerjaannya memakan waktu sekitar tiga minggu karena kerumitan dan ketelitian yang dibutuhkan. “Tidak mudah, tapi anak – anak muda ini merasa senang bisa menyelesaikan pohon Natal ini bersama-sama ,” tambahnya.
Pendeta mengatakan, pohon Natal ini diharapkan menjadi simbol persatuan dan semangat kebersamaan bagi jemaat serta menciptakan kegembiraan di tengah perayaan Natal. Inisiatif ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal secara kreatif.
Dengan pohon Natal berbahan sabut kelapa ini, Gereja GKPI Kisaran Kota membuktikan bahwa semangat Natal bisa dirayakan dengan cara yang sederhana namun penuh makna. (red)