Tanjungbalai – Kabar73.com || Siti Rohaya (29), salah seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengakui kemudahan penggunaan Aplikasi Mobile JKN. Diakuinya aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi yang menyediakan menu layanan paling lengkap diantara aplikasi lainnya. Sehingga dengan satu aplikasi ini, dia dapat melakukan banyak hal yang berhubungan dengan administrasi JKN, Kamis (07/12).
“Kalau dia sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, rasanya sudah banyak yang tahu dan kenal dengan aplikasi ini ya. Sudah tidak asing lagi makanya saya unduh juga tidak mau ketinggalan juga. Awal-awal dulu jujur saya lumayan terkejut ternyata banyak sekali menu yang disediakan aplikasi ini. Kalah itu aplikasi-aplikasi yang lainnya yang tidak selengkap ini,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Siti ini menambahkan banyak menu yang bisa diaksesnya di aplikasi ini, diantaranya info Program JKN, pendaftaran peserta baru, pendaftaran pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), perubahan data peserta, konsultasi dokter, info ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, skrining riwayat kesehatan dan banyak menu lainnya.
“Sudah lengkap begini aplikasi Mobile JKN harusnya mengurus administrasi tidak perlu ke kantor BPJS Kesehatan lagi bisa dari rumah saja ya. Walau mungkin tidak semua peserta bisa menggunakannya karena masih ada kalangan orang tua yang tidak paham menggunakan aplikasi. Masih ada juga orang-orang yang harus datang ke kantor biar merasa puas dilayani langsung sama pegawai BPJS Kesehatan, tapi dengan adanya aplikasi ini sungguh memberikan banyak kemudahan bagi pengguna yang bisa menggunakannya,” ujarnya.
Siti mengakui, dari banyak menu yang disediakan yang paling bermanfaat baginya yaitu kartu digital. Dengan menu kartu digital ini ia tidak perlu repot-repot lagi membawa kartu identitas dalam bentuk fisik kemana-mana.
“Kita sudah diberikan kemudahan dan pilihan dalam bentuk digital kenapa tidak kita gunakan dengan baik. Kalau kartu manual itu kadang repot dibawa kemana-mana menuh-menuhin dompet juga. Kalau ditinggal di rumah kadang lupa ditaruh dimana. Ketika mau dipake berobat jadi repot harus cari-cari dulu. Rasanya kalau sudah ada di handphone akan selalu dibawa, karena zaman sekarang handphone jarang sekali tidak dibawa,” ujarnya.
Selain menu kartu digital, Siti juga mengakui pernah memanfaatkan menu Pendaftaran Pelayanan (Antrean) ketika hendak mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dimana dia dan keluarganya terdaftar.
“Sudah pernah juga coba menu antrean secara online, ternyata bisa ya. Saya langsung mendapatkan nomor antrean. Ada juga prediksi berapa lama lagi waktu sampai giliran kita tiba. Kemarin tidak lama menunggunya, karena kebetulan tidak banyak peserta yang mau berobat. Langsung bisa segera dilayani oleh dokternya,” ujarnya.
Siti merupakan salah seorang peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja di Kota Tanjungbali yang terletak di Sumatera Utara. Suami dari Siti juga merupakan seorang pekerja juga, sehingga mereka berdua terdaftar sebagai Peserta PPU BPJS Kesehatan.
“Suami saya juga bekerja, jadi dia didaftarkan menjadi peserta juga. Kami sudah dikarunia 2 orang anak, jadi 1 menjadi tanggungan saya dan 1 lagi menjadi tanggungan Ayahnya. Kami putuskan untuk berbagi. Tidak apa, kami berharap sehat-sehat terus biar iuran yang kami bayarkan bisa membantu peserta yang lain yang memang membutuhkan biaya pengobatan yang besar, juga untuk peserta yang harus rutin berobat. Kami mintanya sehat-sehat saja. Semoga bantuan ini bisa menjadi ladang pahala juga untuk saya dan suami,” tuturnya. (red)