Tanjungbalai – Kabar73.com || Puluhan pemuda mengatasnamakan aktivis Kota Tanjungbalai berunjukrasa ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat pada Senin (3/7/2023) siang. Aksi ini dilakukan dipicu atas kehebohan terhadap status Whatsapp salah seorang pejabat di korps Adhyaksa.
Awalnya, orasi berlangsung di luar pagar kantor Kejari Tanjungbalai dengan membakar ban. Situasi sempat tegang karena pendemo dilarang membakar ban di halaman kantor Kejari Tanjungbalai. Namun tak lama, para pendemo ini masuk ke halaman kantor itu untuk menyampaikan maksud tuntutan demonstrasi mereka.
Saat di tengah halaman kantor Kejari mereka juga berorasi menyampaikan tuntutan. Seorang orator bernama Ahmad Rolel saat sedang menyampaikan aksinya, sambil memegang megaphone tiba tiba ia mengeluarkan sebotol bensin berjenis pertalite dari pingganggnya dan menyiramkan ke tubuhnya sendiri.
Setelah bensin diguyur ke sekujur badan ia berusaha mencari korek dari saku celananya. Aksi itu membuat rekan rekan pendemo yang menyaksikan tindakan nekat Rolel panik. Mereka berusaha menenangkan pria bertubuh gempal itu.
Beruntung beberapa rekan – rekan bisa mengendalikan Rolel. Momen tersebut membuat situasi aksi memanas. Seorang rekannya kemudian terlihat mengguyur badan pria yang sudah memandikan dirinya dengan bensin itu dengan seember air agar cairan BBM di tubuh Rolel hilang.
Diketahui, aksi demo tersebut dipicu gerara status WhatsApp dari Kasi Intelijen Kejari Tanjungbalai Andi Sahputra Sitepu beberapa hari lalu yang dianggap menghina aktivis di Tanjungbalai.
“Ini kami lakukan setelah mengetahui pejabat di Kejaksaan Negeri Tanjungbalai yang kami angga melakukan penghinaan dengan mengambil background aktivis di Tanjungbalai yang sedang aksi dengan kalimat yang tidak pantas,” kata Andre, koordinasi aksi kepada wartawan.
Andre menambahkan atas nama aktivis Tanjungbalai mereka telah melaporkan hal tersebut secara hukum ke Polres Tanjungbalai tentang penghinaan dan UU ITE.
“Tadi juga kita desak Kajari untuk meminta maaf atas nama institusi namun dia meminta maaf atas nama pribadi,” ujarnya.
Terpisah, Kajari Tanjungbalai Rupina Ginting kepada wartawan terkait postingan WhatsApp dilakukan oleh anggotanya itu dirinya telah melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.
“Yang bersangkutan sudah memberikan klarifikasi bahwa ia tidak ada sama sekali menyinggung teman-teman aktivis. Mengenai apa yang menjadi latar belakang itu adalah unek – unek dia pribadi dan tidak ada sama sekali untuk menyinggung teman aktivis,” kata Rupina.
Sebelumnya, aksi demonstrasi tersebut berawal dari status WhatsApp Kasi Intelijen Andi Sahputra Sitepu yang dianggap menghina aktivis. Dimana dalam status WA tersebut Andi mengupload gambar dengan latar belakang aksi unjukrasa di depan kantor Kejari Tanjungbalai.
“Entah siapa yang salah?? Dunia ini panggung sandiwara”. Pada deskripsi di gambar status tersebut Andi juga menuliskan “Hari ini anjing, besok babi, lusa monyet, Akhirnya jadi taik”. (red)