ASAHAN – Kabar73.com || Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia secara serentak tingkat Nasional salah satunya terselenggara di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dengan penanaman bibit pohon mangrove di kawasan pesisir pantai Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut, Rabu (7/2/2024).
Ada sekitar 330 batang bibit mangrove yang ditanam di daerah kawasan hutan pesisir pantai di Asahan ini sebagai langkah untuk menjaga vegetasi alami dari kerusakan dan abrasi air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.
“Kalau dilihat sepanjang daerah di sini (pesisir Asahan) ini sudah banyak dilakukan dan cukup berhasil. Ada contoh yang bekas tambah direhab lalu ditanami mangrove. Ini sudah cukup baik dan ini harus terus mendapatkan dukungan,” kata Rafles B Panjaitan, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Manajemen Landscape Fire.
Disamping itu, kata Rafles aktifnya kelompok tani mangrove di kawasan pesisir pantai di Asahan dan masyarakat juga mendapatkan apresiasi sebagai bentuk kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan dan lahan basah.
Sementara itu mewakili Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Tripriyono selaku Asisten Perekonomiandan Pembangunan Pemprov Sumut menyebutkan saat ini luas eksisting hutan mangrove di Sumut berdasarkan peta mangrove Nasional mencapai 57.490 hektarm dengan kondisi tutupan mangrove lebat seluas 42 ribu hektar, mangrove sedang 6 ribu hektar dan jarang seluas 8 ribu hektar.
“Sebaran tutupan mangrove ini terus dinamis seiring dengan permasalahan penebangan, perambahan alih fungsi untuk tambak, perkebunan dan pemukiman ” kata dia.
Dikatakannya dengan aktifnya kolaborasi penanaman mangrove antara masyarakat dan pemerintah menunjukkan betapa tanggungjawab pembangunan pada sektor kehutanan dalam rehabilitasi mangrove terus bergerak berpacu pada tantangan yang disebutkan.
“Olehkarena itu, melalui gerakan penanaman mangrove dan pemeliharaan pohon yang bersinambungan ini harus dilanjutkan dengan kontribusi berbagai pihak,” ujarnya.
Adapun, kegiatan penanaman mangrove tersebut inisiasi oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang pelaksanaannya serentak di 13 daerah Se – Indonesia, dimana untuk Sumatera Utara, Kabupaten Asahan dipilih menjadi salah satu pusat kegiatan secara Nasional. (red)