KISARAN – Kabar73.com || Demi memperkuat kualitas dakwah Islam di tengah perkembangan era digital, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara mengadakan Pelatihan Mubaligh dan Mubalighat Zona 4. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa daerah, termasuk Asahan, Serdang Bedagai, Batu Bara, dan Tanjungbalai, dan berlangsung pada 13-15 September 2024 di Kisaran, Asahan.
Kegiatan pelatihan ini, yang mengambil tema “Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Mubaligh/Mubalighat yang Mencerahkan pada Era Digital dalam Memperkuat Umat yang Berkemajuan,” bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam dan kemampuan praktis kepada para mubaligh agar dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dakwah di era modern.
Acara pembukaan digelar pada Jumat, (13/9/24) sore di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Asahan (STIEMA) dan dihadiri oleh para pimpinan Muhammadiyah serta peserta mubaligh dan mubalighat dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Rahmad Hidayat L.C., Koordinator Bidang Majelis Tabligh Muhammadiyah Zona 4, menyoroti peran strategis mubaligh dalam menjaga keutuhan umat dan memastikan keberlanjutan dakwah hingga ke pelosok.
“Mubaligh memiliki peran penting dalam menjaga pondasi dakwah di berbagai daerah. Tantangan dakwah saat ini semakin kompleks, dan salah satu yang perlu diatasi adalah kekurangan mubaligh di wilayah-wilayah tertentu,” jelas Rahmad. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga dimaksudkan untuk membekali para mubaligh dengan keterampilan menggunakan teknologi dalam menyebarkan ajaran Islam.
Pelatihan ini dipandang sebagai langkah penting untuk mengatasi tantangan dakwah di era digital. Di tengah perubahan zaman, mubaligh dituntut untuk lebih adaptif dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana dakwah yang efektif. Para peserta diharapkan bisa menyampaikan pesan agama dengan lebih kreatif, relevan, dan mencerahkan, khususnya dalam menghadapi dinamika sosial masyarakat yang terus berkembang.
Dr. Sapri, S.Ag., M.A., dari Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, turut memberikan sambutan yang menekankan urgensi pengembangan kualitas mubaligh. “Dakwah adalah ujung tombak perjuangan Muhammadiyah. Jumlah mubaligh memang penting, tetapi yang lebih penting adalah kualitas dakwah yang mereka sampaikan. Pelatihan ini menyediakan ruang bagi para mubaligh untuk mengasah kemampuan mereka, baik dalam hal teori maupun praktik,” ujarnya.
Lebih jauh, Dr. Sapri mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berbasis pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk melakukan praktik tabligh secara langsung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menyampaikan ceramah yang efektif dan memikat bagi audiens.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Dr. H. Ali Imran Sinaga, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara. Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan pelantikan Korps Mubaligh dan Mubalighat untuk wilayah Asahan dan Serdang Bedagai, menandai komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat gerakan dakwah di tingkat lokal.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Muhammadiyah, termasuk Dr. Selamat Pohan, S.Ag., M.A., Ketua PDM Asahan M. Akhiar, M.A., Sekretaris Yusuf Sinambela, serta Ketua Majelis Tabligh PDM Asahan Agus Salam, S.Pd.i. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya kegiatan ini bagi perkembangan dakwah Muhammadiyah di Sumatera Utara.
Diharapkan dengan pelatihan ini, para mubaligh akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dakwah yang semakin kompleks di era digital. Dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis teknologi, para mubaligh dan mubalighat yang terlatih diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada umat, serta menguatkan posisi Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah yang terus berinovasi dan berkontribusi untuk kemajuan umat. (red)