Asahan – Kabar73.com || Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Asahan, Sabtu (12/04/2025), dalam rangka sosialisasi konsep Ekonomi Biru (Blue Economy).
Dalam kunjungan tersebut, Rokhmin Dahuri berdialog langsung dengan Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, membahas potensi besar sektor kelautan dan perikanan yang dimiliki daerah ini.
Pada kesempatan itu, Taufik menyampaikan bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan potensi unggulan daerah yang sangat strategis, terlebih Kabupaten Asahan memiliki garis pantai sepanjang 56 kilometer yang langsung berbatasan dengan Selat Malaka.
“Dengan wilayah pesisir yang luas serta perairan umum seperti sungai, rawa, dan danau, sektor perikanan Asahan memiliki peran penting sebagai sumber mata pencaharian masyarakat. Kita ingin mendorong pengelolaan yang berkelanjutan agar memberikan manfaat jangka panjang bagi nelayan dan lingkungan,” ujar Bupati Taufik.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Kabupaten Asahan termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia yang mencakup Laut Selat Malaka dan Laut Andaman. Saat ini, terdapat lebih dari 20.500 jiwa yang menggantungkan hidup di sektor perikanan, dengan tingkat kepemilikan kapal nelayan sebesar 46 persen.
“Dari sisi produksi, Asahan berhasil mencatatkan volume tangkapan ikan sebesar 43.925 ton per tahun, dengan sekitar 12.291 ton didaratkan di pelabuhan perikanan. Capaian ini menempatkan Asahan sebagai kabupaten dengan produksi perikanan tangkap terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Utara,” kata Taufik.
Menanggapi pemaparan tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan bahwa Kabupaten Asahan memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi kelautan di Indonesia. Ia menekankan pentingnya penerapan konsep Ekonomi Biru yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian ekosistem laut.
“Ekonomi Biru adalah masa depan pembangunan daerah pesisir. Jika kita bisa kelola dengan cerdas dan berkelanjutan, potensi laut kita bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan inklusif,” kata Rokhmin.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini juga menyampaikan bahwa perlu ada edukasi dan sosialisasi menyeluruh kepada pemerintah daerah dan masyarakat pesisir agar mereka memahami nilai strategis Ekonomi Biru serta dapat menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari budidaya, penangkapan, hingga pengolahan hasil laut. (red)