ASAHAN – Kabar73.com || Suatu karnaval layang-layang yang mempesona menghiasi langit Asahan, Sumatra Utara, ketika peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini dirayakan dengan megah. Dengan partisipasi 135 peserta dari berbagai daerah, acara ini mampu menarik ribuan penonton yang menyaksikan pertunjukan yang luar biasa.
Festival layang-layang ini berlangsung selama dua hari di tengah lapangan sawah yang baru saja dipanen di Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang, Kabupaten Asahan, dimulai pada Sabtu, 28 Oktober 2023, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Para peserta kontes layang-layang membawa berbagai karakter dan ukuran layang-layang yang unik, menciptakan pemandangan yang mengagumkan di langit.
Salah satu sorotan utama dalam festival ini adalah layang-layang bergambar karikatur calon presiden dan wakil presiden, Prabowo – Gibran, dengan panjang mencapai dua setengah meter, yang dibuat oleh seorang peserta bernama Adam, seorang warga Kecamatan Meranti Asahan. Adam mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan layang-layang khusus ini sejak Prabowo – Gibran secara resmi mendaftar sebagai kontestan Pilpres 2024.
“Saya adalah penggemar berat Pak Prabowo, jadi saya dengan spontan membuat gambar wajahnya agar bisa terbang tinggi dan menjadi Presiden,” kata Adam. Ia juga mencatat bahwa proses pembuatan layang-layang tersebut memakan biaya sekitar Rp 150 ribu dan hanya memerlukan waktu dua hari.
“Saya menyiapkannya khusus untuk berpartisipasi dalam kontes layang-layang di sini. Sebagian besar biaya digunakan untuk membeli cat dan melukis wajah Pak Prabowo dan Mas Gibran,” tambahnya.
Nurhayati, seorang anggota DPRD Asahan, bersama Ilham Sarjana, caleg DPRD Provinsi Sumut dari Partai Gerindra, dan Muhammad Reza Andhika, ketua Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Asahan, yang juga turut menginisiasi kegiatan ini, menyatakan bahwa festival layang-layang ini diselenggarakan dengan tujuan menyampaikan pesan tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional di tengah kemajuan permainan digital.
“Antusiasme peserta sungguh luar biasa, dengan mayoritas peserta adalah generasi muda, dan mereka datang dari berbagai daerah, bukan hanya dari Asahan,” kata Nurhayati, yang juga merupakan anggota DPRD dari Partai Gerindra.
Selain merayakan semangat Hari Sumpah Pemuda, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, terutama karena sebagian besar dari mereka adalah petani yang baru saja berhasil melakukan panen raya.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas hasil panen yang baik kepada masyarakat,” ungkap Nurhayati lagi.
Sementara itu, panitia pelaksana kegiatan, Jamiul, menjelaskan bahwa sejumlah kriteria penilaian digunakan dalam festival layang-layang ini, termasuk motif layang-layang, suara senar, dan kestabilan layang-layang saat diterbangkan ke udara.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini bukan hanya menjadi momen meriah, tetapi juga mengandung pesan penting tentang kebanggaan, tradisi, dan semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Dalam kesempatan ini, juga hadir sekretaris Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, yang juga merupakan caleg DPR RI. (red)