Asahan – Kabar73.com || Inovasi ramah lingkungan kembali lahir dari dunia akademik. Seorang dosen Teknik Sipil Universitas Asahan, Ir Muhammad Irwansyah, S.T., M.T., berhasil mengembangkan teknologi paving block berbahan dasar abu kerak boiler (AKB), sebuah limbah industri yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Penemuan ini diharapkan dapat menjadi solusi atas persoalan lingkungan akibat limbah industri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasir alam sebagai bahan bangunan.
Dalam penelitiannya, Irwansyah memanfaatkan abu kerak boiler hasil pembakaran dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN 3 Sei Silau di Kabupaten Asahan. Limbah padat tersebut, yang selama ini kerap dibuang begitu saja, memiliki karakteristik fisik mirip pasir dan terbukti dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi dalam pembuatan paving block.
“Kami melihat potensi besar dari abu kerak boiler, yang secara fisik menyerupai pasir. Jika dimanfaatkan dengan tepat, limbah ini bisa menjadi bahan konstruksi alternatif yang tidak hanya ekonomis tetapi juga ramah lingkungan,” ujar Irwansyah saat ditemui di laboratorium Teknik Sipil Universitas Asahan.
Proses Eksperimen dan Metodologi
Dalam proses pembuatan paving block, Irwansyah dan tim menggunakan campuran material utama berupa abu kerak boiler, agregat halus virgin yang diambil dari sungai di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sei Dadap, semen Portland tipe I, serta agregat hasil penggilingan yang dipisahkan berdasarkan ukuran menggunakan ayakan berstandar. Komposisi campuran dilakukan dengan mengganti sebagian porsi pasir alami menggunakan AKB pada variasi 25%, 60%, 75%, dan 100%.
Untuk menjamin kualitas hasil, pengujian dilakukan dengan mengikuti pedoman SNI 03-0691-1996 tentang standar pembuatan paving block. Hasil awal menunjukkan bahwa pada variasi 25% penggantian pasir dengan AKB, paving block yang dihasilkan memiliki kekuatan tekan dan daya tahan yang memenuhi standar nasional.
“Pada kadar tertentu, AKB berfungsi sebagai filler yang efektif, mengisi pori-pori dalam campuran dan meningkatkan kepadatan paving block,” jelas Irwansyah.
Hasil Uji Fisik dan Kekuatan
Dari hasil uji laboratorium, paving block dengan kandungan AKB menunjukkan sifat fisik yang sangat menjanjikan. Komposisi optimum tercatat memiliki:
• Porositas: 2,7%
• Kepadatan: 1.880,96 kg/m³
• Penyerapan air: 3,67%
• Kekuatan tekan: 8,9 MPa
Hasil tersebut memenuhi standar mutu fisik dan mekanik sesuai ketentuan SNI, menjadikannya layak sebagai alternatif pengganti paving block konvensional.
Uji Karakterisasi Material
Penelitian juga diperkuat dengan berbagai metode analisis lanjutan untuk mengidentifikasi struktur dan komposisi material, antara lain:
• X-Ray Diffraction (XRD) mengungkap kandungan mineral seperti silika (SiO₂) dan kalsium oksida (CaO) pada AKB.
• Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan peningkatan intensitas spektrum gugus silika pada kisaran 900–1100 cm⁻¹.
• Scanning Electron Microscope (SEM) mengidentifikasi adanya senyawa silika dan alumina yang bereaksi membentuk senyawa pengikat C-S-H (Calcium Silicate Hydrate), berkontribusi pada kekuatan struktur paving block.
Dukungan Akademik dan Harapan Hilirisasi
Dekan Fakultas Teknik Universitas Asahan, Amir Hamzah, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, inovasi yang dilakukan Irwansyah menjadi bukti nyata bahwa riset akademik mampu memberikan solusi konkret bagi permasalahan lingkungan dan kebutuhan konstruksi.
“Kami sangat bangga. Ini adalah bentuk integrasi antara ilmu pengetahuan dan penerapannya di lapangan. Penelitian ini menjawab dua tantangan sekaligus: mengurangi limbah industri dan melestarikan sumber daya alam,” ujar Amir.
Ia menambahkan bahwa Fakultas Teknik siap mendorong hilirisasi hasil riset ini agar bisa dimanfaatkan secara luas, bekerja sama dengan pemerintah daerah, industri konstruksi, hingga pelaku UMKM.
“Kami berharap produk ini dapat digunakan secara massal dan menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur daerah yang berorientasi pada ekonomi sirkular,” tambahnya.
Terpisah, Rektor Universitas Asahan, Dr. Mangaraja Manurung, S.H., M.H., juga memberikan dukungan penuh terhadap temuan inovatif ini. Ia menegaskan bahwa temuan ini sejalan dengan visi kampus dalam menjawab tantangan global melalui solusi lokal.
“Penggunaan limbah industri sebagai bahan bangunan tidak hanya relevan, tapi sangat dibutuhkan saat ini. Ini adalah bentuk nyata kontribusi universitas dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Rektor.
Ia berharap penelitian tersebut dapat terus dikembangkan dan disinergikan dengan dunia industri agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
“Universitas Asahan siap menjadi pusat riset terapan yang menjembatani antara laboratorium dan lapangan,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Universitas Asahan, Drs. Mapilindo, M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas capaian tersebut. Ia menilai, keberhasilan penelitian ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi swasta pun mampu menghasilkan riset yang aplikatif dan berdampak nyata.
“Kami sangat mengapresiasi karya ini. Inovasi ini menjawab tantangan eksploitasi sumber daya alam sekaligus mengelola limbah industri. Ini adalah model pengembangan teknologi lokal berbasis keberlanjutan,” jelas Mapilindo.
Ia juga menegaskan bahwa pihak yayasan akan terus mendukung pengembangan riset-riset serupa, termasuk dalam hal pendanaan, sarana penelitian, hingga fasilitasi kerja sama dengan pihak eksternal.
“Kami berharap hasil riset ini dapat diintegrasikan dalam program pengabdian masyarakat maupun pengembangan UMKM berbasis teknologi lokal,” tutupnya.
Inovasi paving block dari abu kerak boiler karya dosen Universitas Asahan ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan solusi konstruksi yang berkelanjutan. Dengan dukungan kuat dari pimpinan universitas hingga yayasan, besar harapan agar hasil penelitian ini bisa segera diterapkan dalam skala industri dan memberi manfaat luas bagi pembangunan daerah dan pelestarian lingkungan. (red)
