Jakarta – Kabar73.com || FIFA memberikan alasan mereka mencopot status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari indonesia yaitu karena situasi terkini, tetapi tidak menjelaskan secara detail dan tanpa menyebut Israel di dalamnya.
Sebelumnya pada tanggal 28 Maret 2023 pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster diduga membuat FIFA semakin bulat untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah.
“Tgl 28 Maret pagi2 tiba2 Tsunami Isu itu datang dengan statement Koster yang mengirim pesan yg paling ditakutkan oleh Bule : kalo Bali Trauma dengan Bom Bali di Legian,” dikutip dari akun Twitter @kurawa.
Akun Twitter @kurawa atau dengan nanam Rudi Vandalika kemudian membuat sebuah Thread alasan dibalik FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan membuat banyak publik sepakbola gigit jari.
“Pernyataan dari seorang Kepala Daerah atas Wilayah Sentral di Negeri yaitu Bali memberikan pesan khusus, Pernyataan Koster yang tipis2 halus (dengan sebut Trauma) walau disampaikan oleh Sekjen Partai ini bagi FIFA adalah pesan Final kalo Bali aja tidak aman maka seluruh Indonesia juga tidak aman,” ucapnya.
“Maka di hari yang sama FIFA sdh 99% nyatakan Indonesia dicoret,” tulisnya lagi.
Kemudian selang beberapa jam setelah berita Koster tersebut naik, FIFA langsung menghapus Soundtrack Piala Dunia U-20 dari website mereka.
“Hanya dalam beberapa jam setelah berita Koster Naik, FIFA langsung menghapus soundtrack Piala Dunia U-20 di website mereka,” ungkap Rudi.
“Walau belum ada surat resmi namun ditenggarai secara lisan sudah disampaikan ke pemerintah Indonesia tentang rencana pembatalan ini,” tambahnya.
Menurut Rudi Isu bom itu sangat sensitif bangi banyak kalangan, bahkan setara FIFA pun mengkhawatirkan keamanan saat acara berlangsung.
“Isu bom sangat sensitif bagi FIFA sama spt asal usul pidana becanda soal Bom di Bandara seluruh dunia yang mempidana orang2 mulut sampah becandain Bom,”Jelas Rudi.
“Keselamatan peserta U20 prioritas utama FIFA, mereka tdk mau terulang kasus Black September di Munich,” tambahnya.
Meskipun, Solo sebagai pengganti Bali menjadi sia-sia. Bahkan Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers yang menyampaikan, bahwa Pemerintah Indonesia tidak permasalahkan Timnas Israel hadir tidak juga membuat FIFA tergerak.
Disamping itu, Erick Thohir untuk bertemu dengan FIFA hasilnya juga tak berbuahkan hasil. Indonesia tetap gagal jadi tuan rumah Piala Dunai U-20. (red)