Asahan, Kabar73.com || Ketegangan menyelimuti Dusun VIII, Desa Rawang Lama, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, setelah sesosok jasad pria ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya pada Jumat pagi, 30 Mei 2025. Korban diketahui bernama Darman (58), seorang buruh tani yang hidup seorang diri di kediamannya.
Kematian Darman mengundang kecurigaan karena saat ditemukan, tubuhnya dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat tali, serta tergeletak di area dapur rumahnya. Warga menduga kuat pria paruh baya itu menjadi korban pembunuhan.
Penemuan bermula saat salah satu rekan kerja Darman merasa khawatir karena korban tak kunjung datang untuk ikut memanen pisang seperti yang telah dijanjikan. Ia pun mendatangi rumah Darman untuk mencari tahu. Sesampainya di lokasi, pintu rumah korban dalam keadaan tidak terkunci.
“Salah satu temannya datang menjemput karena mereka sudah janjian panen pisang. Tapi pas masuk, ternyata beliau sudah meninggal. Tangan dan kakinya terikat,” ungkap Ilham, tetangga korban.
Ilham menambahkan bahwa malam sebelum kejadian, korban masih sempat terlihat berkumpul di warung kopi dekat rumahnya. “Katanya sekitar jam 12 malam masih nongkrong di warung. Tapi besok paginya sudah ditemukan seperti itu,” ujarnya.
Pihak Kepolisian Resor Asahan segera turun tangan usai menerima laporan. Tim Inafis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyita sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Kanit Jatanras Polres Asahan, Ipda Asido Nababan, membenarkan adanya penemuan mayat pria tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam. “Benar, korban ditemukan tewas dengan kondisi terikat di rumahnya. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya singkat.
Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan guna menjalani autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian, termasuk kemungkinan adanya tindak kekerasan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan informasi jika mengetahui sesuatu yang mencurigakan. Hingga kini, motif dan pelaku masih dalam penyelidikan intensif. (red)