Kabar73.com | Jenazah salah satu WNI yang tewas usai menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), Victor Maruli Tua Simaremare (39) tiba di Terminal Kargo Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Selanjutnya, jenazah korban akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Dilansir dari detikSumut, Selasa (11/2/2025), peti jenazah korban digiring keluar dari pintu cargo import sekira pukul 16.45 WIB. Peti tersebut lalu dimasukkan ke ambulans milik BP2MI.
“Kita tadi sudah menyaksikan bahwa jenazah dari almarhum Victor telah tiba dan segera akan kita antar menuju rumah duka di Kabupaten Humbang Hasundutan,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat ikut mengantar jenazah korban.
Judha menyebut Victor terkena tembakan di bagian ginjal. Setelah tertembak itu, korban menjalani perawatan di RS Idris Shah Serdang, Malaysia, sejak insiden penembakan pada 24 Januari 2025.
Saat proses perawatan itu, korban juga sempat menjalani operasi. Namun, pasca operasi, kondisi korban terus memburuk hingga meninggal dunia pada 4 Februari 2025.
“Kemudian (korban) sudah mendapatkan perawatan di RS dan juga sempat dioperasi. Jadi, luka tembakan itu mengenai ginjal almarhum dan sudah dioperasi. Namun, kemudian kondisinya terus memburuk, dan pada tanggal 4 Februari lalu meninggal dunia,” sebutnya.
Dia menyampaikan bahwa pada saat kejadian itu korban tidak memiliki identitas apapun. Alhasil, petugas melakukan proses identifikasi korban melalui face recognition dan penelusuran biometrik. Judha juga mengatakan akan ikut ke Humbang Hasundutan untuk mengantar jenazah korban.
“Segera setelah kejadian itu, kita melakukan proses identifikasi karena di tubuh jenazah tidak ada dokumen apapun. Kemudian kita coba melakukan berbagai macam upaya, termasuk dengan menggunakan rekam biometrik, juga face recognition dan kita dapat mengetahui identitasnya. Kemudian kita kuatkan lagi dengan rekam sidik jari untuk memastikan bahwa betul almarhum WNI,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, pada 24 Januari lalu, lima WNI ditembak oleh aparat Malaysia di kapal perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Para WNI ini hendak pulang ke Indonesia secara ilegal.
Sejauh ini, ada dua orang yang meninggal dalam peristiwa itu. Adapun korban tewas sebelumnya bernama Basri. (red)