Riau – Kabar73.com || Sebanyak 35 kasus kebakaran hutan dan lahan ditangani Polda Riau dan jajaran. Dari 35 kasus itu, terbanyak di Polres Rokan Hilir (Rohil) dengan 10 kasus sepanjang 2023.
Kasubdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Andrie Setiawan menyebut untuk karhutla yang ditangani ada 35 kasus. Di mana 34 orang ditetapkan jadi tersangka.
“Sepanjang 2023 ada 35 kasus ditangani Polda Riau dan jajaran terkait kebakaran hutan dan lahan. Ada 34 orang tersangka,” kata Andrie, Rabu (3/10/2023).
Dari jumlah itu, kasus terbanyak ditangani Polres Rokan Hilir sebanyak 10 kasus dan 11 tersangka. Selanjutnya Polres Indragiri Hilir, Dumai dan Bengkalis dengan masing-masing 6 kasus dengan 15 tersangka.
“Ada juga Polres Kuansing 4 perkara dan 4 tersangka. Termasuk Polresta Pekanbaru, Rokan Hulu dan Kuansing dengan masing-masing 1 perkara dengan total 4 tersangka yang ditangani,” kata Andrie.
Mantan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru tersebut mencatat sejumlah perkara sudah ada yang dilimpahkan ke kejaksaan. Untuk kasus yang menjerat korporasi sendiri saat ini masih nihil.
Sementara Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mencatat luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini mencapai 1.906 hektare terbakar.
“Total luas lahan yang terbakar hingga 30 September 1.906 hektare. Paling luas ada di Bengkalis 393 hektare,” kata Edy Afrizal.
Setelah Bengkalis ada Indragiri Hulu 308 ha, Indragiri Hilir 255 ha dan Rokan Hilir 236 ha. Selanjutnya disusul daerah lain dengan angka di bawah 200 ha terbakar.
“Lahan terbakar paling sedikit 18 ha yaitu Kuantan Singingi,” kata Edy.
Edy menyebut saat ini tersisa dua unit heli pemadaman. Di mana sebelumnya lima unit dan telah dialihkan untuk penanganan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Kemarin ada lima heli waterbombing. Tapi karena Riau sejauh ini aman, tiga ditarik. Ada satu itu ke Sumatera Selatan dan dua ke Kalimantan Tengah,” katanya.