MEDAN – Kabar73.com || Remaja berinisial RF (17) yang terluka di bagian kepala karena diduga terkena tembakan oleh pihak kepolisian di Belawan, Kota Medan, telah meninggal dunia di RSUD Pirngadi Medan. Jenazah RF pun selanjutnya akan dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Humas RSUD Pirngadi Medan mengatakan RF meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Dia meninggal karena luka tembakan di bagian kepalanya.
“Pasien itu (RF) sudah meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang dilansir dari detikSumut, Rabu (17/1/2024).
“Ia meninggal karena luka tembakan di bagian kepalanya,” tambahnya.
Selanjutnya, kata Gibson, jenazah korban akan dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan.
“Awalnya dia bilang minta (uang) jajan Rp 3 ribu beli nasi. Keluar dia (RF). Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening,” kata Adela saat diwawancarai di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1).
“Lalu, dibawa lah dia sama abangnya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, pas RF keluar itu memang ada tawuran. Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini,” sambungnya.
Di lain pihak, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban membantah soal penembakan itu. Ia pun menjelaskan bahwa pada Selasa (16/1) sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapati informasi ada bentrok antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.
Setibanya di lokasi, didapati ada dua kelompok pemuda saling serang. Petugas coba membubarkan tetapi justru dilempari batu oleh warga yang beberapa orang membawa kelewang. Polisi tetap mencoba untuk melerai massa yang bertikai.
“Pada saat petugas berusaha melerai, warga semakin rame dan menyerang menggunakan senjata tajam. Lalu, seorang personel Iptu Maha selaku Pawas Polsek Belawan memberikan tembakan peringatan ke udara dua kali. Tetapi petugas tetap dilempari batu dan dihadang dengan mengunakan kelewang,” ungkapnya.
Sekitar pukul 22.00 WIB, petikaian antar kelompok itu mulai mereda. Janton mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi sejauh ini, awalnya ada seorang warga berinisial A sedang duduk di depan Lorong Melati.
Kemudian, tiba-tiba ada kelompok pemuda lainnya berinisial AY Cs mendatangi A dan membanok bagian tangan kiri dan punggung. Alhasil, A melarikan diri ke dalam Lorong Melati. Melihat hal itu, warga Lorong Melati mengejar kelompok AY CS sehingga terjadi aksi saling serang.
“Atas kejadian ini lah ada 1 orang yang alami luka sobek di bagian kepala, itu lah si RF (yang turut melakukan penyerangan ke A). Kemudian RF dibawa ke rumah sakit PHC dan kini dirujuk ke RSUD Pirngadi. Diduga keributan ini karena dipicu aksi balas dendam,” tuturnya.
“Jadi sejauh ini diketahui kepala RF terluka karena terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas ini tetap selidiki,” tutupnya. (dtc )