Asahan – Kabar73.com || Eka Wahyu Lestari (23) wanita yang sebelumnya ribut dengan pacarnya bernama Fika Andrean Banjarnahor (20) di dalam mobil dan ditikam hingga mengalami 16 tusukan menyebut dirinya kimi telah berdamai dan mau menikah.
Pernyataan itu, disampaikan Eka saat ditemui wartawan, Sabtu (15/7/2023) di Kisaran. Sekaligus, Eka menyampaikan klarifikasi soal dirinya yang disebut hamil dan meminta sejumlah uang ke Andrean untuk menggugurkan kandungan.
“Sebenarnya dia tidak ada acara pembunuhan berencana atau dia ingin membunuh saya. Itu hanyalah pertengkaran biasa. Biasalah orang berpacaran kan ada bertengkar, cek cok selisih paham sehingga kami berantam di dalam mobil itu, jadi terjadilah pertengkaran yang membuat terluka satu sama lain” ujarnya Eka.
Eka menyebut luka tikaman yang didapatnya telah diobati setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit karena luka tersebut membuat dia berdarah. Setelahnya dia pulang ke rumah dan membicakan persoalan ini dengan kedua belah pihak keluarga.
“Kami juga pihak keluarga dengan keluarga juga udah berdamai, saya lagi mengurus pencabutan laporan supaya dia bisa dibebaskan karena kami punya rencana menikah,” katanya.
Eka juga meluruskan soal informasi dirinya hamil dan meminta uang agar menggugurkan kandungan hingga membuat Andrean naik pitam dan menusuknya. “Itu tidak benar ya,” katanya.
Wanita 23 tahun ini mengatakan sebenarnya ia akan dinikahi oleh pacarnya itu setelah menemui keluarganya tinggal menunggu proses perdamaian ini selesai.
“Sebenarnya kami udah menjalani hubungan yang serius ingin menikah, jadi tinggal nunggu proses jalur hukumnya (perdamaian) aja untuk membebaskan dia,” ujarnya.
Kejadian ini semula viral lantaran Eka diantar oleh pacarnya itu ke tempat kerjanya dalam kondisi badan penuh darah akibat luka tikaman. Kepada rekan kerjanya, dia mengaku dibegal. Polisi datang begitu mendapat informasi bahwa adanya wanita yang semula disebut menjadi korban begal.
Korban diminta pacar ngaku dibegal.
Kanit di Satreskrim Polres Asahan, Iptu Arbin Rambe menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/7) malam lalu. Membenarkan peristiwa itu. Polisi, mulanya datang ketika diberitahu adanya korban begal terjadi di daerah terminal Madya Kisaran.
Kawasan tersebut memang rawan aksi kriminal. Polisi kemudian melakukan pengecekan dan mendapatkan keterangan dari korban bahwa dirinya ternyata ditikam pacarnya usai ribut di dalam mobil dan diminta untuk ngaku mejadi korban begal.
“Sementara kita himpun keterangan dari korban, saat pelaku emosi menikam korban berkali kali tiba-tiba pelaku ini berhenti sendiri, mungkin dia sadar. Bahkan dia sempat minta maaf dan mengantarkan korban ini ke tempat kerjanya dan minta korban berbohong jika ada yang bertanya kondisinya berdarah-darah itu karena habis dibegal,” kata Arbin saat dikonfirmasi.
Tak butuh waktu lama bagi polisi yang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Pelaku langsung ditangkap dan digelandang ke Polres Asahan. Polisi pun turut serta mengamankan barang bukti pisau dan mobil yang digunakan tersangka saat kejadian. (red)