KISARAN – Kabar73.com || Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi protes di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Asahan pada hari Senin (5/8/24).
Dalam demonstrasi yang penuh warna tersebut, para mahasiswa melumuri pintu dan dinding kantor dengan kotoran lembu, sebagai bentuk ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan anggaran dana desa (ADD) yang dianggap tidak efektif.
Puluhan mahasiswa PMII tiba di kantor dinas PMD dengan membawa atribut organisasi mereka. Sesampainya di lokasi, mereka langsung menuju pintu masuk kantor dan memprotes kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti kepala desa di Yogyakarta.
Mereka menilai bahwa bimtek tersebut, yang bertujuan mengubah kotoran lembu menjadi biogas, telah menyia-nyiakan anggaran desa yang seharusnya digunakan untuk manfaat langsung masyarakat.
“Sebanyak 177 desa dari Asahan mengeluarkan biaya sebesar Rp 17,5 juta untuk mengikuti bimtek di Yogyakarta tentang pemanfaatan kotoran lembu menjadi biogas. Pertanyaannya, mengapa harus jauh-jauh ke sana dan apa hasil yang didapat? Tak ada satu desa pun di Asahan yang bisa menerapkan pengetahuan tersebut secara efektif,” ungkap Fikri Munthe, koordinator aksi PMII.
Fikri juga mengkritik total biaya perjalanan bimtek yang mencapai lebih dari Rp 3 miliar, yang dinilai tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menilai dana desa dihamburkan untuk kegiatan yang tidak memberikan hasil sesuai harapan, bahkan diduga menjadi ajang keuntungan bagi kelompok tertentu.
“Sebagai bentuk protes kami, kami membawa kotoran lembu ke kantor ini. Jika pelajaran yang didapat tidak berguna dan hasilnya nihil, mengapa harus pergi jauh-jauh ke Yogyakarta?” tambahnya.
Sayangnya, meskipun mahasiswa telah melakukan orasi selama hampir satu jam, tidak ada perwakilan dari dinas PMD yang menemui mereka.
Kecewa dengan respons tersebut, para mahasiswa kemudian memasuki beberapa ruang di kantor dinas PMD dan kembali melumuri dinding serta lantai kantor dengan kotoran lembu sebagai bentuk protes lebih lanjut. (red)