Dilansir dari AFP, serangan itu terjadi pada hari Sabtu (3/8/2024). Militer Israel melaporkan serangan tersebut mengenai pusat komando Hamas.
“Ada 17 martir dan beberapa orang terluka akibat penembakan Israel di sekolah Hamama,” kata badan itu dalam sebuah pernyataan, memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 10 orang.
Militer Israel mengonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan tersebut mengenai pusat komando dan kendali Hamas yang terletak di dalam kompleks itu.
Militer Israel mengatakan kompleks tersebut digunakan oleh militan Hamas untuk memproduksi senjata, dan menambahkan bahwa kompleks itu adalah “tempat persembunyian bagi teroris Hamas.”
Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan fasilitas sipil sebagai pusat komando dan kendali atau untuk menyembunyikan komandan dan militan mereka. Kelompok Palestina itu membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kompleks tersebut menampung warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka dalam perang yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Hamas.
Perang di Gaza meletus usai militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang mengakibatkan tewasnya 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih disandera di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer telah tewas.
Kampanye militer Israel telah menewaskan sedikitnya 39.550 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu. (dtc)