Tanjungbalai, Kabar73.com || Upaya pemberantasan narkoba di wilayah pesisir timur Sumatera Utara kembali menunjukkan hasil signifikan. Polda Sumut bersama jajaran Polres berhasil membongkar 414 kasus narkotika sepanjang tahun 2025 hingga 23 Juni, dengan total 548 tersangka berhasil diamankan.
Pengungkapan besar ini mencakup sejumlah daerah strategis, termasuk Tanjungbalai, Asahan, dan Batubara—wilayah yang selama ini dikenal rawan sebagai jalur keluar-masuk penyelundupan narkoba melalui laut.
Konferensi pers digelar di Dermaga Satuan Polair Polres Tanjungbalai pada Selasa (24/6/2025) dan dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak. Turut hadir pejabat utama Polda, Kapolres setempat, serta puluhan awak media.
Kompol Ahmad Dahlan Panjaitan, selaku Kasi Humas Polres Tanjungbalai, dalam keterangannya menyebutkan bahwa barang bukti yang disita tidak hanya mengejutkan dari segi jumlah, tapi juga jenis. Selama enam bulan pertama 2025, aparat telah menyita: 248 kg sabu-sabu, 33 kg ganja, 45.000 butir ekstasi, dan 5.400 pot vape liquid yang mengandung zat berbahaya seperti Etomidate dan Metomidate.
Menurutnya, jalur laut dari perairan Malaysia menjadi pintu masuk utama barang haram tersebut. Para pelaku memanfaatkan garis pantai yang panjang dan minim pengawasan untuk membawa narkotika masuk ke Indonesia sebelum disebar ke sejumlah wilayah di Sumatera Utara.
“Modusnya sebagian besar melalui jalur laut dari Malaysia, masuk lewat Asahan, lalu disebar ke daerah-daerah seperti Tanjungbalai, Batubara, hingga ke Labuhanbatu,” jelas Kompol Ahmad Dahlan.
Dalam ekspos yang digelar, ditampilkan juga beberapa kasus besar yang berhasil diungkap: Penangkapan 30 kg sabu oleh Direktorat Resnarkoba Polda Sumut, Penyitaan 82 kg sabu oleh Satres Narkoba Polres Asahan, Serta 3.393 unit vape liquid dari operasi di wilayah hukum Polres Batubara.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti komitmen kepolisian dalam memberantas jaringan peredaran narkoba lintas wilayah. Ia menambahkan bahwa kerja sama antara Polda dan Polres, serta partisipasi masyarakat, menjadi kunci penting dalam pengungkapan kasus-kasus besar.
“Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk membersihkan wilayah perairan timur Sumut dari ancaman narkotika. Kami akan terus memperkuat patroli laut dan membangun kerja sama lintas instansi,” tegasnya.
Langkah ini menunjukkan bahwa perang terhadap narkoba belum usai. Di balik layar kerja aparat penegak hukum, terdapat tantangan besar menghadang: jaringan internasional yang terus mencoba menyusup melalui celah-celah wilayah perbatasan. Namun, komitmen Polda Sumut dan jajarannya jelas: tidak ada tempat bagi narkoba di tanah ini. (red)