Asahan – Kabar73.com || Guru olahraga wanita yang viral karena ditendang oleh pelatih pria saat mengajarkan siswanya berenang di kolam renang mengalami luka pembengkakan lebam di daerah vitalnya. Bahkan saat tendangan itu diterima ia sampai tak sadar diri hingga tercebur ke dalam kolam.
Video tindakan kekerasan yang dilakukan pelatih pria tersebut viral ramai beredar di media sosial. Adapun, guru renang wanita itu bernama Asliani Siregar yang menceritakan kronologi kejadian kepada wartawan, Senin (5/8/2024).
“Kejadiannya Sabtu sekitar jam 5 (sore). Mulanya saya arahkan anak-anak (siswa) main di kolam panjang jadi mereka saya suruh bersiap di batu loncatan,” kata Asliani.
Namun, entah bagaimana siswa renang Asliani tiba-tiba dihalau oleh pria tersebut dan disuruh turun dari batu loncatan sementara mereka sudah bersiap untuk berenang ke dalam kolam mengikuti instruksi dari Asliani.
“Kemudian datang si pelaku ini membawa dua orang anaknya. Tiba-tiba dia menyuruh anak-anak saya turun dari batu loncatan itu sementara mereka sudah berdiri di sana. Setelah disuruh turun, dia gantikan di situ sama anak-anaknya,” ujarnya.
Bermaksud ingin mempertanyakan sikap tersebut, pelatih pria tersebut justru melontarkan teriakan makian yang kasar di depan umum. Keduanya pun beradu argument dan si pria terlihat beberapa kali mendekat hingga menendang Asliani meskipun dipisah oleh petugas penjaga kolam renang di sana.
“Beberapa kali dia tendang saya saya berusaha membela diri. Yang terakhir itu waktu saya mau ambil penutup telinga yang jatuh dia tendang lagi saya kesakitan, tidak sadar sudah nyemplung ke dalam kolam,” ujarnya.
Asliani pun menyebutkan, kejadian ini sudah dilaporkan keluarganya ke Polres Asahan dan berharap pelaku dapat ditangkap. Akibat kejadian itu dia masih dirawat di rumah sakit.
“Hasil visumnya ada pembengkakan di daerah vital saya dan lembam,” ujarnya.
Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Republik Indonesia (ISORI) Kabupaten Asahan, Taufik mengatakan kejadian yang sangat memalukan ini tidak boleh dibiarkan dan pelaku harus mendapatkan pelajaran dari apa yang ia lakukan.
“Ini dilakukan oleh sesama pelatih olahraga. Terhadap pelaku sebagai pelatih, moral dan etika itu yang dikedepankan. PRSI bisa melakukan pencabulan lisensi dia sebagai pelatih jadi harus ada konsekuensi dari kejadian memalukan ini disamping proses hukum yang harus ditegakkan kepada pelaku,” ujarnya. (red)