Medan – Kabar73.com || PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berkonsentrasi pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional. Ini mencakup pengembangan jangkauan rantai pasokan aluminium dan pengembangan energi hijau, juga dikenal sebagai energi hijau.
Di Batubara, Sumatera Utara (Sumut), Direktur Utama Inalum Danny Praditya menyatakan komitmen perusahaan untuk menjadi pemimpin pasar dalam komoditas aluminium dan meningkatkan pangsa pasarnya. Secara bersamaan, mereka mungkin melakukan tindakan korporasi lanjutan untuk meningkatkan modal dan dana usaha.
Sebagai tanggapan atas tingginya potensi pasar aluminium nasional, yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton, beberapa tindakan korporasi diambil untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Mereka termasuk proyek diversifikasi aluminium Remelt IAA, peningkatan teknologi tungku reduksi yang akan selesai pada tahun 2023, optimalisasi smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari tahun 2024–2025, dan proyek pembangunan smelter grade alumina di Mempawah.
=Selain itu, ia menyatakan bahwa Inalum mencatatkan kinerja yang menguntungkan sepanjang tahun 2022, dengan peningkatan pendapatan yang signifikan. Selain itu, perusahaan berhasil menciptakan pertumbuhan berkelanjutan untuk periode 2020–2022.
Kinerja yang baik ini diharapkan dapat membantu Inalum mempercepat produksinya hingga kapasitas dua kali lipat, yang akan memungkinkannya lebih cepat memberikan kontribusi yang paling besar kepada Indonesia dan dunia.
Dia menambahkan, “Kami saat ini fokus mengakselerasi hilirisasi aluminium dan meningkatkan jumlah produksi hingga kapasitas dua kali lipat. Kami juga berterima kasih dan mohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar hal tersebut segera tercapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.” (Ant)