Asahan – Kabar73.com || Penggalan video anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra Sri Kumala marah-marah kepada mahasiswa viral di media sosial. Sri Kumala disebut marah lantaran tidak Terima dikritik oleh mahasiswa.
Video itu diunggah akun TikTok atas nama Syafi’i SH. Pengunggah video menambahkan narasi pada video yang dibagikannya. “Apakah masih layak DPRD seperti ini dipilih lagi? Kalau gak mau dikritik ya jangan jadi anggota dewan buk,” tulis narasi video yang dilihat wartawan Minggu (18/6/2023).
Peristiwa itu terjadi saat Sri Kumala menjalani kegiatan reses di Desa Sei Jawi-jawi, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan. Pada video tersebut tampak puluhan orang berkumpul dan duduk dalam acara reses. Ada pula spanduk bertuliskan nama Sri Kumala dalam video itu.
Terdengar seorang wanita yang diketahui anggota DPRD Sumut, Sri Kumala menggunakan pengeras suara memanggil seorang pemuda yang mengenakan hoddie dan berpeci hitam. Belakangan pemuda yang dipanggil itu diketahui merupakan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Asahan.
“Kau baru anak kemarin, nanti ku laporkan kau sama apa kau. Kau duduk di sini,” terdengar suara Sri Kumala dalam video itu seraya memanggil mahasiswa tersebut maju ke depan.
Mahasiswa yang dipanggil Sri Kumala itu pun maju. Dia kemudian dipersilakan duduk di depan menghadap masyarakat peserta reses yang hadir.
“Kau di sini (mempersilahkan mahasiswa tersebut duduk). Kau yang seharusnya mengasi tau orang-orang tua di sini. Jangan kau pula yang mancing,” ujar Sri Kumala.
Saat itu Sri Kumala juga menghardik mahasiswa yang dipanggilnya tersebut untuk berhati-hati bicara dengannya. Ia juga sadar apa yang baru saja dikatakannya diliput oleh awak media yang ada di lokasi reses.
“Ini ada media (wartawan) di sini. Biar kau tahu. Saya ke desa ini, tolong dicatat ya bapak media, seharusnya saya tidak boleh datang ke desa ini. Ada salah satu anggota dewan yang melarang saya. Gimana saya membawa ‘kue’ ke sini, saya dilarang turun ke desa ini,” ujarnya dalam nada suara meninggi.
Sri Kumala pun menjelaskan kepada masyarakat desa yang ada di depannya, bagaimana desa mereka bisa maju jika masyarakat dan anggota DPRD-nya tidak kompak dan bersatu.
Anggota DPRD Sumut tersebut kemudian mengarahkan pembicaraannya lagi kepada mahasiswa yang baru saja dipanggilnya tadi.
“Kau nanti, kita sama-sama menghadap sama ini kau ya, dosen kau. Aku juga dosen. Kau lihat di Kopertis siapa ini (menunjuk dirinya sendiri). Aku bukan hanya sebagai anggota dewan ya. Sopan kau sikit ngomong,” ujarnya. (red)