Manila – Kabar73.com || Mati atau pemadaman listrik di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina, pada Senin (1/5) sempat memicu kepanikan sampai-sampai 48 penerbangan dibatalkan.
Dikutip dari Channel NewsAsia melaporkan insiden pemadaman listrik itu terjadi di Terminal 3 bandara internasional Filipina tersebut selama sekitar sembilan jam.
Akibat pemadaman listrik itu, total 48 penerbangan maskapai Cebu Pacific dibatalkan. Berdasarkan keterangan maskapai, hanya penerbangan dari dan ke Manila yang dibatalkan imbas padam listrik ini.
Adapun, pemadaman listrik tersebut terjadi karena sumber daya cadangan tak berfungsi ketika listrik utama amati di Terminal 3 tersebut.
Menurut pihak bandara, pemadaman listrik itu tejadi akibat kesalahan pada sistem listrik. Namun teknisi segera memperbaiki kerusakan itu.
Karena pemadaman listrik itu, sistem komputer maskapai dan imigrasi tak dapat berfungsi sebagian. Kepanikan pun tak terhindarkan.
Saat itu, banyak warga Filipina berencana pulang setelah tiga hari libur akhir pekan panjang.
Beberapa warga pun menumpahkan amarah mereka di berbagai jejaring sosial. Sebagai kompensasi, Cebu Pacific menawarkan opsi untuk mengikuti penerbangan selanjutnya atau pengembalian dana.
Sementara itu, Menteri Transportasi Filipina, Jaime Bautista, menyatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab padam listrik itu. Ia tak menutup kemungkinan upaya sabotase terkait insiden ini.
Ini bukan kali pertama masalah listrik memicu kekacauan penerbangan Filipina ketika situasi genting. Pada Tahun Baru lalu, ratusan penerbangan juga dibatalkan karena mati listrik di menara pengendali lalu lintas udara Manila.
Deretan insiden ini membuat gerah warga. Setidaknya enam konglomerat Filipina sampai-sampai memberikan bantuan hingga 100 miliar peso atau setara Rp26,4 triliun untuk memperbarui sistem di bandara-bandara. (red)
Sumber: Channel News Asia